Rabu, 16 Maret 2016

PENGERTIAN SINDROM NEFROTIK


Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh manusia kehilangan terlalu banyak protein di dalam urine. Meski jarang terjadi, sindrom nefrotik ini dapat dialami oleh siapa saja. Tetapi sindrom nefrotik umumnya terdeteksi pertama kali pada anak-anak, terutama yang berusia di antara 2-5 tahun.
Selain kandungan protein dalam urine, ada beberapa gejala dan perubahan fisik yang dapat mengindikasikan sindrom nefrotik. Di antaranya adalah:
        Penumpukan cairan atau edema, terutama di sekitar mata serta kaki dan pergelangannya. Penumpukan ini juga dapat memicu kenaikan berat badan.

            Perubahan pada urine. Karena mengandung protein yang tinggi, urine biasanya akan berbuih.

             Rentan terkena infeksiKondisi ini disebabkan oleh menurunnya jumlah antibodi dalam darah.

            Gangguan pencernaan, seperti mual serta muntah dan/atau diare.


            Penurunan kondisi kesehatan, misalnya kelelahan dan tidak nafsu makan. Jika anda atau anak anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri pada dokter agar dapat segera ditangani dengan seksama.

Proses Diagnosis Sindrom Nefrotik

Pada pemeriksaan awal, dokter umumnya akan menanyakan kondisi kesehatan serta gejala-gejala yang dialami. Jika menduga anda mengidap sindrom nefrotik, dokter akan menganjurkan beberapa metode diagnosis yang lebih mendetail. Pemeriksaan tersebut meliputi:
            Tes urine. Kadar protein yang tinggi dalam urine mengindikasikan sindrom nefrotik. Anda biasanya diminta untuk memberikan sampel-sampel urine selama 24 jam untuk memastikan diagnosis.
            Tes darah. Kadar protein albumin yang rendah dalam darah akan menunjukkan anda mengidap sindrom nefrotik. Tes darah juga digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
            Biopsi ginjal. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.

Langkah Pengobatan Sindrom Nefrotik

Penanganan sindrom nefrotik berbeda-beda untuk tiap penderita. Penentuan jenis pengobatan tergantung pada penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut.
Dokter juga umumnya menganjurkan obat-obatan untuk mengurangi gejala atau menangani komplikasi yang anda alami. Contoh obat-obatan tersebut adalah:
  • Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Diuretik yang berfungsi untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh melalui urine.
  • Obat antikoagulan yang digunakan untuk menurunkan risiko penggumpalan darah.
  •  Steroid untuk menangani peradangan atau glomerulonefritis perubahan minimal.
  • Imunosupresan yang digunakan untuk mengurangi inflamasi dan menekan respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh.

Untuk penderita glomerulonefritis perubahan minimal, 90 persen penderitanya dapat diobati secara efektif dengan steroid.
Bagi anak yang mengidap sindrom nefrotik bawaan atau kongenital, dokter akan memberikan albumin melalui infus. Dokter juga mungkin akan menyarankan dialisis atau cuci darah, operasi pengangkatan atau transplantasi ginjal sebagai pengobatan.
Tingkat kesembuhan dari kondisi ini sangat bergantung pada apa penyebab dasarnya, tingkat keparahan, dan respon tubuh terhadap pengobatan. Umumnya anak-anak dapat sembuh dari kondisi ini walau sekitar 70 persen kembali mengalaminya lagi di masa depan.

Komplikasi Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik yang tidak ditangani dengan efektif dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan beberapa di antaranya bisa berakibat fatal. Sejumlah komplikasi yang berpotensi muncul meliputi
  •        Meningkatnya risiko infeksi dan penggumpalan darah.
  •              Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.
  •              Anemia.
  •             Kekurangan gizi, misalnya defisiensi vitamin D.
  •             Hipertensi.
  •             Gagal ginjal akut.
  •             Penyakit ginjal kronis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar